Cari Blog Ini

Sabtu, 08 September 2012

Biografi Lengkap Garry Moore




Gary Moore



Nama Lengkap : Gary Moore

Tempat & Tgl Lahir : Belfast (Irlandia Utara), 4 April 1952

Gitar Yang Digunakan : Hamer, Gibson Les Paul, Fender Stratocaster

Gaya Permainan : Hard Rock dan Blues Rock

Grup Band Sebelumnya : Skid Row
Gary Moore adalah salah satu gitaris hard rock yang berpindah haluan ke blues. Bila dibandingkan dengan kebanyakan gitaris blues rock yang lain, Gary bisa dibilang adalah salah satu yang terbaik dalam pemilihan nada. Nada-nada yang dihasilkan sangat penuh dengan emosi, dengan dipadukan sedikit teknik gitar virtuoso. Relatif tak dikenal di Amerika, namun permainannya sungguh luar biasa, permainannya juga banyak mengilhami gitaris-gitaris yang lebih muda seperti Paul Gilbert (Racer-X), Jake E. Lee, Vivian Campbell (Def Leppard), Richie Kotzen, Pay, dll.

Dia pertama kali tertarik dengan musik rock n’ roll setelah menyaksikan penampilan Elvis Presley dan The Beatles. Kemudian dia mempelajari permainan dari dua master gitar rock & blues, Jimi Hendrix dan John Mayall. Giat bermain gitar dan tampil di beberapa tempat tanpa sengaja bakat bermain gitarnya terlihat oleh Peter Green yang akhirnya menjadi pembimbing musik Gary. Peter Green inilah yang kemudian menjadi pembimbing musik Gary. Green kemudian memperkenalkan Gary pada dunia bisnis musik dan juga pada musisi-musisi yang lebih senior di Irlandia.

Kemudian Gary membentuk band pertamanya, Skid Row dan pindah ke Dublin. Pada tahun 1970 dia dan bandnya dikontrak oleh CBS sampai mengeluarkan 3 album. Debut mereka tersebut justru tidak dimulai di kota itu melainkan di London, Inggris. Ternyata album ini cukup diminati di Inggris dan hal tersebut membuat mereka keliling tur beberapa negara Eropa dan Amerika. Meskipun masih menjadi personel Skid Row, Gary juga turut berpartisipasi dalam pembuatan album Heavy Petting milik grup Irlandia, Dr. Stangley. Album kedua Skid Row, 34 Hour menempatkan Skid Row menjadi pemuncak tangga lagu versi majalah Irlandia, New Spotlight. Sayangnya, saat band ini mulai merekam album ketiganya dan merencanakan tur untuk yang ketiga kalinya di Amerika, Gary memutuskan untuk keluar dari grupnya dan bersolo karir pada tahun 1972.

Tahun 1973 merupakan masa yang bersejarah dalam karir Gary. Pasalnya, di tahun inilah ia bersama grupnya, Gary Moore Band (yang beranggotakan Pearse Kelly pada drum dan John Curtis pada bass) merelease album perdananya, Grinding Stone. Di grup ini Gary bertindak sebgai vocalis dan gitaris. Tak hanya itu, ia juga mulai berkolaborasi dengan musisi lain seperti Thin Lizzy sampai Phil Lynnott’s. Gary juga berpartisipasi dalam pembuatan album milik Eddie Howells yang bertitle Gramophone Record (1973). Ia juga kemudian bergabung dalam grup Colosseum II yang beranggotakan Don Airey (keyboard/Deep Purple), Jon Hiseman (drum), dan John Mole (bass). Namun lagi-lagi Gary hanya tampil dalam 3 album yaitu Strange New Flash, Electric Savage, dan Dance War. Dia kemudian memilih bergabung dengan Thin Lizzy yang sedang tur di Amerika juga sebgai band pembuka konser grup rock legendaris, Queen.

Pada periode tahun 1978, Gary tampil dalam 3 karya artis rekaman yang berbeda, Variations milik Andrew Lloyd Webber, Moving Home milik Rod Argents, dan Electric Glide milik Gary Boyle.
Di tahun yang sama pula Gary Moore merelease album keduanya (setelah 5 tahun bersolo karir) Back On The Streets yang secara mengejutkan berhasil memasuki Top Ten U.K in May 1979 yang mengandalkan tembang andalan Parisienne Walkways. Kemudian Gary kembali bergabung dengan Thin Lizzy untuk yang terakhir kalinya dan mengeluarkan album, Black Rose. Setelah itu ia kemudian benar-benar bersolo karir. Dia kemudian merelease beberpa album yang cukup sukses : Corridors of Power (1982), Victims of the Future (1983), We Want Moore! (1984), Run for Cover (1985), Wild Frontier (1987), dan After the War (1989). Pada tahun 1983 Gary juga ikut ambil bagian pada album solo Cozy Powell, Octopuss. Album-album solo Gary secara umum berhasil sukses di pasaran. Album Wild Frontier memperoleh penjualan yang bagus dan mendapat pujian dari para kritikus musik dengan melempar 2 hits single Friday on My Mind dan satu lagu instrumentalis The Loner yang mellow namun penuh dengan penjiwaan.




Gary juga sempat menghadiri ajang musik rock bertaraf dunia, Monster of Rock! bersama grup-grup cadas macam AC/DC, Van Halen, dan Ozzy Osbourne pada tahun 1984.

Tahun 1990 adalah tahun yang merupakan tonggak bersejarah karena pada tahun inilah nama Gary Moore mulai dikenal lebih luas saat ia mengeluarkan album “Still Got The Blues” yang bernuansa blues rock harmonis. Album tersebut menjagokan hits dengan judul yang sama. Berbeda dengan album-album solo sebelumnya yang bernuansa hard rock, pada album ini Gary lebih menampilkan nuansa blues. Namun permainan bluesnya benar-benar menggetarkan dan mendapat perhatian banyak kalangan. Album ini tercatat juga sebagai album tersukses Gary secra komersil. Dalam album ini juga Gary menampilkan guest star Albert Collins, Albert King, dan George Harison. Setelah itu namanya semakin berkibar diseluruh dunia dengan permainan blues rock yang bernada harmonis.

Album-album berikutnya adalah After Hours (1992), Blues Alive (1982) dan album penghormatan untuk Peter Greeny yang merupakan orang terpenting dalam karir musiknya, Blues For Greeny (1995), Dark Days In Paradise (1997), dan masih banyak lagi album Live dan The Best Hitsnya.

Nama Gary Moore memang masih kalah tenar bila dibandingkan dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Clapton, B.B. King, Jimmy Page atau Jimi Hendrix. Namun banyak pihak yang mengatakan bahwa Gary adalah salah satu gitaris blues rock yang terbaik dalam pemilihan nada-nada dan penggunakan teknik gitar




Editor majalah musik Irlandia, Hot Press, Niall Stokes menggambarkan Moore sebagai seseorang yang jenius. Karya Moore banyak mendapat pujian dari para kritikus musik termasuk karyanya dalam album Thin Lizzy, Nightlife yang diluncurkan pada tahun 1974.

Keberadaannya bersama grup itu seolah memberi warna tersendiri. Selama bergabung dengan grup tersebut dia tidak pernah terbawa dalam format musik Thin Lizzy.

Pada tahun 1975 dia melepas album solo pertamanya, Grinding Stone dan penampilannya di album ini membuat dia dikenal sebagai musisi yang punya ciri dan talenta tersendiri yang luar biasa.

Sempat berkonsentrasi di album solo, Moore sempat meninggalkan Thin Lizzy namun pada akhir tahun 1970-an dia kembali bergabung dengan grup tersebut.

Meski demikian karir solo Moore juga terus berlanjut dan merajai tangga lagu Inggris salah satunya lewat singlenya Parisienne Walkways dan Out In The Fields.

Selama karirnya dia dikenal sebagai gitaris yang tampil dalam berbagai genre musik seperti blues, metal dan hard rock. Dia bintang tamu pada sejumlah album direkam oleh musisi profil tinggi, termasuk penampilan cameo bermain gitar solo pada “She’s My Baby” dari Traveling Wilburys Vol. 3. Dia juga kerap tampil bersama artis besar dan telah melepas sebanyak 20 album.

Pada hari Minggu tanggal 6 Pebruari 2011 yang lalu saya terkejut mendengar berita duka di berbagai media. Gary Moore meninggal karena serangan jantung di kamar hotelnya pada waktu liburan di Estepona, Spanyol, pada bulan Februari 2011 yang lalu. Dia meninggal tanggal 6 Februari 2011 pada usia 58 tahun. Pada saat itu, ia sedang berlibur di Hotel Kempinski - Estepona, Spanyol, jam 4.00 pagi waktu setempat. Kematiannya dikonfirmasi oleh Thin Lizzy’s manager Adam Parsons.

Sejak kematiannya, sesama musisi banyak mengomentari bakat Gary Moore termasuk Ozzy Osbourne, Tony Iommi, Bob Geldof, Roger Taylor, Brian Downey, Ricky Warwick, Glenn Hughes, Bryan Adams, Henry Rollins, Scott Gorham, Ignacio Garay dan banyak lainnya.

Fans ‘Gary Moore’ menyerukan kepada majalah populer seperti Classic Rock, Gitaris dan Total Guitar untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Gary Moore. Twitter juga telah dibanjiri dengan ucapan penghormatan terakhir dari para penggemarnya selama beberapa hari setelah Gary Moore wafat.

Still Got The Blues

Adalah merupakan album Gary Moore pada tahun 1990. Album ini, sebagaimana dibuktikan oleh judulnya, adalah keberangkatan dirinya dari hard rock dengan gaya blues listrik.

“Still Got The Blues” telah terbilang album yang paling sukses dari album solo Moore. Seperti yang diterima dengan baik oleh fans lama dan juga digubah oleh orang-orang yang belum pernah mendengar tentang gitaris Irlandia sebelumnya. Jarak pandang album dan keberhasilan dibantu oleh sumbangan dari veteran terkenal Albert King, Albert Collins dan George Harrison. Menariknya Moore memilih untuk merekam vokal di ruang kontrol dengan Beta Shure kemudian baru saja merilis 58 mikrofon supercardiod di studio khas mikrofon kondensor besar siluman bertenaga di bilik suara. Dikatakan bahwa ini membantu dia untuk mencapai gairah hidup yang lebih hebat dan merasa tetap mempertahankan studio tersebut.

Lagu “Still Got The Blues” dirilis pada format tunggal dan mencapai Billboard Hot 100 # 97 posisi pada 16 Februari 1991. Ini adalah pertama dan terakhir Gary Moore tunggal untuk chart di Billboard Hot 100.

Dan juga telah mencapai posisi # 83 di Billboard 200 pada tahun yang sama serta telah disertifikasi catatan emas oleh RIAA pada bulan november 1995. Ini adalah album paling sukses baik dalam penjualan dan posisi grafik dari Gary Moore di Amerika Serikat. Sungguh sangat luar biasa !

Sebagai fans berat Gary Moore, tak ada kata-kata yang dapat saya sampaikan kepadanya, selain :
“Beristirahatlah dalam damai Gary Moore, We’re still got the blues for you”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar